Thursday, 3 September 2015

Hati-hati, Wahabi Ahlusunnah Palsu !

Hati-hati, Wahabi Ahlusunnah
Palsu !

Saat berkobarnya perang Yaman, beranda fesbuk anda pasti akan di penuhi oleh orang-orang yang sibuk meng-kafirkan syiah dengan pasword “Kami ahlusunnah..” Atau “Kami umat muslim…”

Anda harus jeli, itulah bentuk Ideologi politik wahabisme yang dianut Saudi yang diambil dari nama penemunya Muhammad bin Abdul wahab.

Ini tidak lepas dari propaganda yang akan semakin digencarkan Arab Saudi bahwa mereka di Yaman memerangi Syiah kafir.

Wahabisme memang berusaha keras untuk menyusup di kalangan muslim. Mereka awalnya membantai dan memenjarakan kaum salafi Saudi dan menyebut diri mereka sendiri sebagai salafi.

Kemudian mereka meningkatkan tensinya dengan meng-klaim bahwa mereka-lah sebenarnya sunni atau ahlusunnah. Di Indonesia, mereka meng-klaim sebagai ahlusunnah wal jamaah atau disingkat aswaja. Padahal sebutan aswaja ini identik dengan NU. NU sendiri mereka singkirkan dengan sebutan kaum kuburiyyun atau penyembah kubur.

Dalam skala yang lebih luas, mereka meng-klaim sebutan “muslim” atau “umat Islam” sebagai label mereka. Yang diluar golongan mereka adalah kafir. Itulah kenapa ISIS dengan mudahnya membantai sunni di Suriah dan Irak, karena mereka memang sudah di-cap kafir.

Perhatikan nanti kata2 mereka, kurang lebih seperti ini, “Kami umat muslim akan menghadapi kafir syiah..”. Mereka akan selalu membawa-bawa kata sakti “pertempuran sunni vs syiah atau muslim vs syiah” sebagai justifikasi bahwa mereka adalah muslim dan sunni. Ini memang strategi untuk mengacaukan pandangan kaum mazhab sunni yang mayoritas di dunia bahwa “saudara” mereka berperang dengan “musuh” mereka.

Kalau tidak jeli, tentu anda akan sulit membedakan antara ideologi politik wahabisme dan mazhab sunni, seakan2 yang berperang itu adalah sunni vs syiah. Dan biasanya, sunni yang ilmu-nya dangkal akan ikut terbawa arus mereka.

Perhatikan dengan baik, ada satu kesamaan yang akan memisahkan mereka yang berpaham wahabisme dari mereka yang bermazhab sunni. Kata2 “syiah” biasanya membakar hati mereka itu sehingga membuka topeng juga jati diri mereka.

Sudah saatnya minum kopi dengan cerdas dalam menilai sesuatu, jangan seperti apa yang dikatakan Rasulullah Saw, “umatku pada akhir zaman banyak tapi mereka seperti buih di lautan..”

Sumber : Fb Denny Siregar

No comments:

Post a Comment