Saturday, 11 October 2025

3-Tauhid Kaum Wahabi

3-Tauhid Kaum Wahabi

https://vt.tiktok.com/ZSUAuve3o/

NASIHAT RASULULLAH KEPADA PUTRINYA FATIMAH

NASIHAT RASULULLAH KEPADA PUTRINYA FATIMAH 

Ketika Fatimah mengeluh lelah mengurus rumah tangga, Nabi Muhammad SAW menasihatinya agar membaca wirid "Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Allahu Akbar 34 kali" sebelum tidur, karena amalan itu lebih baik daripada memiliki seorang pembantu. Selain itu, Nabi juga mengajarkan bahwa setiap tugas berat yang dikerjakan seorang istri (seperti menggiling tepung) akan mendapatkan pahala, melebur dosa, dan mengangkat derajatnya.  

Nasihat Nabi kepada Fatimah

Membaca wirid sebelum tidur: Nabi menganjurkan Fatimah untuk membaca tasbih (Subhanallah 33 kali), tahmid (Alhamdulillah 33 kali), dan takbir (Allahu Akbar 34 kali) sebelum tidur, karena ini lebih baik daripada memiliki pembantu rumah tangga. 

Menjelaskan keutamaan bersabar: 

Nabi menjelaskan bahwa perjuangan Fatimah dalam mengerjakan tugas-tugas rumah tangga adalah bentuk ibadah yang mendapat pahala besar dari Allah SWT. Setiap keringat yang keluar saat menggiling gandum akan mencatat kebaikan, melebur dosa, dan meninggikan derajatnya. 

Memberikan semangat dan janji pahala

Nabi menguatkan Fatimah dengan mengatakan bahwa Allah ingin memberikan kebaikan baginya, meleburkan dosanya, dan mengangkat derajatnya melalui setiap usaha yang dilakukan untuk keluarga. 

Amalan Harian

Amalan Harian

https://youtube.com/shorts/OUJfKdcc1rw?si=m-6mKz1FVlOJ_HV3

Friday, 10 October 2025

Doa Dalam Sujud Terakhir

Doa Dalam Sujud

https://youtube.com/shorts/kxNmFXz6LdE?si=XGBXwgrmHzkNBS7b

Friday, 3 October 2025

Thursday, 25 September 2025

Biar Putih Tulang

Biar Putih Tulang
Song by Dinamik ‧ 2015

Langkah terhenti
Degup jantung berderai
Terus menanti seribu tahun lagi
Rela aku begini dalam suasana yang sepi
Walau tersembuyi di malam gelap gelita

Mendung hadiri bumbung telah kubina
Yakin diriku tahu engkau menjelma
Terbakar dalam hujan
Mustahil bagi diriku
Banjir dalam kemarau
Takdir yang akan memastikan

Hajat di hatiku ingin mencapai bintang
Biar beribu batu
Daya aku tak mampu

Patah pujangga biar putih tulang
Jangan putih mata dan kecewa
Biar pun hilang kemana pun jua
Namun semangat ku tetap bersamamu

Mendung hadiri bumbung telah kubina
Yakin diriku tahu engkau menjelma
Terbakar dalam hujan
Mustahil bagi diriku
Banjir dalam kemarau
Takdir yang akan memastikan

Hajat di hatiku ingin mencapai bintang
Biar beribu batu
Daya aku tak mampu

Patah pujangga biar putih tulang
Jangan putih mata dan kecewa
Biar pun hilang kemana pun jua
Namun semangat ku tetap bersamamu

Patah pujangga biar putih tulang
Jangan putih mata dan kecewa
Biar pun hilang kemana pun jua
Namun semangat ku tetap bersamamu

Patah pujangga biar putih tulang
Jangan putih mata dan kecewa

Songwriters: Ann / Nadia Ewing

Biar Putih Tulang lyrics © NSR Music Publishing Sdn Bhd

Sunday, 21 September 2025

Lyrics of Penantian by Blackrose

Lyrics of Penantian by Blackrose

Di kamar ′ku menyepi
Hanya lilin menerangi
Beginikah siksanya
Hidup dalam penantian?

Di tabir tirai malam
Ada insan kesepian keseorangan
Dan setiap detik yang kulalui
Seluruh alamku membisu
Tetap setia menantimu
Bayanganmu entah di mana

Mengapa harus kita ditemukan
Di saat jiwaku keresahan?
Apakah aku satu persinggahan
Pengobat rindu ho-oh
Kau dahagakan
'Ku kehausan
Setitik rasa
Pada bayangan yang tak pasti
O-o-ho-o-o-o

Kau nyalakan perasaan
Mengukir kemesraan
Mungkinkah ada sinar
Bersama impianku?

Dan telah kuduga
Suasana keindahan seketika
Aku tetap menantimu

Dan setiap detik yang kulalui
Seluruh alamku membisu
Tetap setia menantimu
Bayanganmu entah di mana

Mengapa harus kita ditemukan
Di saat jiwaku keresahan?
Apakah aku satu persinggahan?
Bayanganmu entah di mana

Mengapa harus kita ditemukan
Di saat jiwaku keresahan?
Apakah aku satu persinggahan
Pengobat rindu ho-oh
Kau dahagakan
′Ku kehausan
Setitik rasa
O-o-ho
Aku tenggelam
Kehampaan
Keseorangan

Dan setiap detik yang kulalui
Seluruh alamku membisu
Tetap setia menantimu
Bayanganmu entah di mana

Mengapa harus kita ditemukan
Di saat jiwaku keresahan?
Apakah aku suatu persinggahan
Mengobat rindu ho-oh
Mana sinaran?
Terangilah hidupku
Tak sanggup lagi
Aku
Sepi
Writer(s): Azhar Othman, Saari Jusoh