Tuesday 26 September 2023

Surah Ibrahim, Verse 41:

Surah Ibrahim, Verse 41:
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

O our Lord! grant me protection and my parents and the believers on the day when the reckoning shall come to pass!
(English - Shakir)

via iQuran

Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).”

Sunday 24 September 2023

Doa yang Diajarkan Malaikat Jibril ketika Nabi Yusuf Dipenjara

Doa yang Diajarkan Malaikat Jibril ketika Nabi Yusuf Dipenjara

Dalam kitab Abwabul Faraj disebutkan bahwa ketika Nabi Yusuf dipenjara oleh penguasa Mesir , Dalam kitab Abwabul Faraj disebutkan bahwa 
ketika Nabi Yusuf dipenjara oleh penguasa Mesir , beliau memanjatkan aneka macam doa sehingga membuatnya terbebas dari penjara . Doa ini bersumber dari sebuah riwayat yang disebutkan oleh Ibnu Abi al-Dunya dalam kitabnya al-Faraj ba’da al-Syiddah, dari seseorang dari penduduk Kufah berkata:

“Sesungguhnya malaikat Jibril mendatangi Nabi Yusuf ke dalam penjara dan bertanya, ‘Siapa yang memasukkan kamu ke sini?’ Nabi Yusuf menjawab, ‘Kamu yang memasukkan aku.’ Kemudian malaikat Jibril berkata:

اللَّهُمَّ يَا شَاهِدًا غَيْرَ غَائِبٍ، وَيَا قَرِيبًا غَيْرَ بَعِيدٍ، وَيَا غَالِبًا غَيْرَ مَغْلُوبٍ، اجْعَلْ لِي مِنْ أَمْرِي فَرَجًا وَمَخْرَجًا، وَارْزُقْنِي مِنْ حَيْثُ لَا أَحْتَسِبُ

Allahumma ya syahidan ghairo gha-ibin wa ya qoriban ghairo ba’idin wa ya ghaliban ghairo maghlubin ij’alli min amri farajan wa makhrojan warzuqni min haitsu la yahtasibu.

Artinya: “Ya Allah, wahai yang Maha Menyaksikan dan tidak absen, wahai yang dekat dan tidak jauh, wahai yang Menang dan tidak kalah, jadikanlah bagiku suatu kelapangan dan jalan keluar dari urusanku, dan karuniailah aku rezeki dari arah yang tidak aku sangka-sangka.”

Thursday 21 September 2023

Adab berpakaian, makan dan minum Ayat 31-33

Adab berpakaian, makan dan minum Ayat 31-33

31 Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. 

32 Katakanlah, "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakanlah, "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui. 

33 Katakanlah, "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui."

Saturday 16 September 2023

"Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua",

Waspada terhadap golongan yang ingin beri nasihat 

Ayat 7:20
20 Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata, "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)." 
21 Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua", 22 maka setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. 

Merayu Tuhan dengan Shalat Tahajud

Merayu Tuhan dengan Shalat Tahajud

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."

20 Syarat Khalwat Tarekat Naqsabandiyah

Berikut di antaranya; 
(1) berniat memutus rantai riak dan sumah secara lahir batin. 
(2) memohon izin dan sambungan doa kepada mursyidnya. 
(3) harus terbiasa dan terlatih untuk menyendiri, tidak tidur malam dalam kondisi tidak kenyang dan sambil berzikir. 
(4) di hari pertama masuk ruang khalwat harus melakukan satu ritual yang sudah diajarkan dengan cara tertentu (akan kami jelaskan di akhir tulisan, insya Allah). 
(5) harus selalu suci, alias daimul wudhu’. 
(6) membuang jauh keinginan mendapat kekeramatan. 
(7) selama ritual, tidak boleh bersandar ke dinding. 
 (8) harus mampu membayangkan sosok mursyidnya tepat berada di hadapannya. 
(9) harus dalam kondisi berpuasa. 
(10) harus puasa bicara, kecuali saat berzikir atau ada bahaya. 
(11) selalu menyadari kehadiran keempat musuhnya; setan, dunia, hasrat rendah dan nafsu. (12) menjauh dari suara dan kegaduhan. 
(13) tidak boleh absen shalat jamaah dan jumat. (14) saat keluar dari tempat khalwat, kepalanya harus terus merunduk. Melihat ke tanah. 
(15) tidak boleh sengaja tidur, apalagi bermaksud merehatkan badan. Melainkan tertidur tanpa sengaja dan dalam kondisi suci. Bahkan, jika mampu sebaiknya tidur sambil duduk. 
 (16) selalu menjaga stabilitas antara lapar dan kenyang. 
(17) tidak membuka pintu bagi siapa pun yang bermaksud ngalap berkah, kecuali gurunya. 
(18) memandang bahwa setiap nikmat yang ia peroleh berasal dari gurunya yang itu bersumber dari baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (19) membuang seluruh lintasan hati, entah itu perkara baik atau buruk. Alias senantiasa berada dalam kepasrahan. 
(20) tidak pernah berhenti berzikir-dengan cara-cara tertentu-sampai sang mursyid memerintahkannya keluar atau berhenti berkhalwat.


Sunday 3 September 2023

Janganlah Kamu Meninggikan Suaramu Melebihi Suara Nabi

Penjelasan QS Al-Hujarot Ayat Dua, Janganlah Kamu Meninggikan Suaramu Melebihi Suara Nabi

Salah satu adab terhadap Rosulallah SAW adalah merendahkan suara ketika berkomunikasi dengan beliau. Dalam Al Qur`an surat al hujurat ayat 2,Allah SWT mengajarkan pada orang orang mu'min untuk berlaku adab kepada Rasulullah SAW.

Di nukil dari kitab : Dilaalatul Qur`anul Mubin

دلالة القرآن المبين على النبي أفضل العالمين

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak terhapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari. Surah Al-Hujurat (49:2).

Dari ayat ini dapat di petik beberapa pelajaran :

• Haramnya mengangkat suara melebihi suara Rasulullah apabila berbicara , dan masuk dalam kategori ini yaitu tidak bolehnya kita membaca hadits nabi dengaan suara yang sangat kencang .
• Wajib bagi orang orang yang berziarah ke maqom Rasulullah untuk mengucapkan salam kepada Nabi dengan adab dan merendahkan suara karena Beliau hidup di maqomnya dan menjawab salam dari orang yang bersalam padanya.

Sayyidina Umar sangat melarang keras orang yang mengangkat suaranya di masjid nabawi karena mengagungkan Beliau .

Begitu pula Sayyidah 'Aisyah , jika ada orang yang mengetuk pintu pintu rumah yang ada di dekat masjid nabawi beliau menyuruh pembantunya agar mengatakan pada orang tsb :

"Jangan engkau mengganggu Rasulullah SAW ".

25 Ciri-ciri Ajaran Wahabi yang Wajib Diwaspadai !!

25 Ciri-ciri Ajaran Wahabi yang Wajib 
Diwaspadai !!

Arif Rahman Hakim21/08/2020

Sebagaimana kita tahu, salah satu kelompok dalam tubuh Islam yang sering bersinggungan keras dengan kelompok lain adalah Wahabi Salafi.

Aliran tang muncul sejak abad ke Pertama kali muncul pada abad ke-18 dari pendirinya yang bernama Muhammad bin Abdul Wahhab yang berasal dari Najd, Arab Saudi. Wahabi ini digambarkan sebagai sebuah aliran Islam yang “ultrakonservatif”, “keras”, atau “puritan.

Pendukung Wahabi aliran ini percaya bahwa gerakan mereka merupakan gerakan reformasi Islam untuk kembali kepada ajaran monoteisme murni, kembali kepada ajaran Islam sesungguhnya yang hanya berdasarkan kepada Qur’an dan Hadis, bersih dari segala “ketidakmurnian” seperti praktik-praktik yang mereka anggap bid’ah, syirik dan khurafat.

Sedangkan penentang ajaran ini menyebut Wahabi sebagai “gerakan sektarian yang menyimpang”, “sekte keji” dan sebuah distorsi ajaran Islam. Bahkan para ulama Sunni telah bersepakat bahwa Wahabi telah keluar dan bukan bagian dari dari Ahlussunnah Wal Jamaah.

Hal ini dikarenakan paham yang mereka bawa sama sekali tidak mencerminkan sifat dari ajaran Ahlussunnah, melainkan lebih condong seperti khawarij. Bahkan dalam perjalanannya, banyak sekali sejarah kelam yang ditorehkan oleh sekte Wahabi ini, dari pembunuhan ulama, perempuan dan anak-anak, penghancuran situs-situs Islam dan lain-lain.

Ajaran mereka sama sekali jauh dari nilai-nilai Islam. Oleh karenanya berikut adalah 25 penyimpangan-penyipangan paham dan ajaran Wahabi yang wajib dihindari.

• Membagi Tauhid kepada 3 Kategori, yakni Rububiyyah, Uluhiyyah, dan Asma’ was-Sifat.
• Sering bertanya di mana Tuhan.
• Meyakini Tuhan punya Tangan (anggota badan).
• Meyakini Tuhan punya Muka (wajah asli).
• Meyakini Tuhan punya jari-jemari.
• Meyakini Tuhan punya betis.
• Meyakini Tuhan punya lambung/rusuk. (no. 3,4,5,6,7 dinamakan Faham Tajsim (menganggap Allah mmiliki anggota tubuh & sifat seprti manusia)
• Meyakini Tuhan punya arah dan tempat dan berada (bersemayam) di atas ‘Arasy.
• Meyakini Tuhan turun dari ‘Arasy ke langit di malam hari.
• Mendakwa dirinya ber-Manhaj Salaf dalam aqidah (tapi sangat bertentangan dengan aqidah Ulama Salaful Ummah).
• Memahami Nash-Nash Mutasyabihat menurut terjemahan bebas, tanpa merujuk ke kitab Ulama.
• Mengkafirkan pengikut Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi (dua Imam Aswaja).
• Mengkafirkan Sufi, dan menganggap Tasawuf bukan ajaran Islam.
• Sangat anti dengan Sifat 20 pada Allah Ta’ala.
• Menuduh Imam Abu Hasan Asy’ari telah bertobat dari aqidah Asy’ariyah (aqidah yang diyakini oleh kebanyakan ummat dan para ulama terdahulu).
• Menolak Ta’wil dalam bab Mutasyabihat.
• Menuduh Ayah dan Ibu Rasulullah kafir dan tidak akan selamat dari neraka.
• Menuduh syirik Tawassul, Tabarruk dan Istighosah dengan para Anbiya, Aulia dan Shalihin.
• Sering mengajak kembali ke Al-Quran dan Sunnah dengan meninggalkan ilmu yang telah diwariskan oleh Ulama.
• Sangat anti dengan pendapat Imam Madzhab dan pengikut Madzhab.
• Mudah membid’ah-sesatkan amalan yang tidak sharih dan shahih menurut mereka.
• Menuduh Maulid itu Tasyabbuh dan Sesat.
• Menuduh Tahlilan, Yasinan itu Tasyabbuh dan Sesat.
• Menyamakan orang baca Al-Quran di kuburan dengan penyembah kubur.
• Menamakan diri dengan Salafi dan tidak mengakui nama Wahabi, sehingga seolah-olah Wahabi itu hanya fiktif.

Baca Juga: Jika Anda Memang Seorang Wahabi Kenapa Harus Marah Disebut Wahabi?

Di Indonesia sendiri kelompok Wahabi ini juga sering membikin ulah. Mereka tak segan-segan membid’ahkan amalan orang lain, menuduh sesat bahkan sampai ada yang mengkafirkan sesama umat Islam lain yang berbeda paham dengan mereka.

Oleh karenanya, kita wajib waspada agar jangan sampai tradisi baik dan ajaran dari ulama-ulama Ahlussunnah Wal Jamaah yang sudah sekian lama berjalan di masyarakat tergerus dengan paham Wahabi sekian lama semakin gencar mempromosikan diri mereka. Wallahua’lam bisshawab.

Betulkah Pendiri Wahabi adalah Abdul Wahab bin Rustum?

Betulkah Pendiri Wahabi adalah Abdul Wahab bin Rustum?

Ini adalah kasus yg banyak wahabi tidak tau antara klompok “Wah_biyah dan Wahabi_yah” bedakan kata dan hurufnya. Ini menyangkut pendiri Firqoh WAHHABI yg sebenarnya.

Perlu diketahui bahwa sebelum-sebelumnya, saat mereka tidak mau disebut sebagai “Wahhabi”, mereka berdalih bahwa istilah Wahhabi mengandung kesalahan nisbat, istilah Wahhabi diberikan oleh musuh dakwah Islam (orang kafir orientalis) dan sebagainya.

Tapi alasan-alasan itu sudah dimentahkan oleh kalangan Aswaja (Ahlussunnah wal Jama’ah), sebab yang pertama kali memberikan istilah Wahhabi kepada ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman At-Tamimi An-Najdi adalah kakak kandungnya sendiri yaitu Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahhab al-Najdi al-Hanbali dalam kitabnya al-Shawaiq al-Ilahiyyah fir Raddi alal Wahhabiyyah. (ini adalah kitab dimana kata Wahhabi lahir) lihat gambar berikut:


Untuk membersihkan atau menutupi hitamnya perjalanan sejarah, kekejaman dan kesesatan mereka, Wahabi mulai membuat kedustaan baru dari sekian banyak dusta-dusta kelompok Wahhabi yaitu mereka berusaha mengalihkan pencetus Wahhabiyah kepada orang lain yang hidup pada kurun ke 2-3 hijriyah yaitu Abdul Wahab bin Rustum.

Padahal, Abdul Wahab bin Rustum bukan pencetus Wahhabiyah, melainkan pengikut Wahbiyyah. Trik Dusta yang mereka Gunakan ini menunjukkan bahwa mereka paham dan malu dengan sejarah kelam mereka.

Setelah semua dalih Wahhabi dimentahkan, kemudian Wahhabi menciptakan alasan baru bahwa seolah-seolah sebutan Wahhabi berasal dari Syi’ah. Ini propaganda terbaru daripada Wahhabi. Baru dipopulerkan sekitar beberapa tahun yang lalu bersamaan dengan isyu Wahhabi-Syi’ah yang terjadi di Timur Tengah.

Tetapi alasan-alasan lama Wahhabi masih saja ada yang menyebarkannya, yaitu bahwa istilah Wahhabi tidak dinisbatkan kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (wafat 1206 H) tetapi dinisbatkan kepada Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum.. (menurutku ini Pemikiran konyol)

Baca Juga: Membongkar Dusta Wahabi Tentang Pujian Ulama Terhadap Muhammad bin Abdul Wahab

Kalangan Aswaja menyebut propaganda Wahhabi tersebut sebagai sebuah ” Dongeng Populer Wahhabiyyah Rustumiyyah”.

Tipu muslihat Wahabi itu berawal daripada kesalahan dalam memahami Fatwa Al-Lakhmi dan kitab yang di jadikan rujukan. Mereka tidak bisa membedakan atau sengaja mengklirukan istilah antara Wahhabiyyah ( الوهابيه ) dan Wahbiyyah ( الوهبية ).

Sepintas seperti mirip bukan?! Apakah anda bisa membedakan? (Lihat gambar kedua) bantahan ini sangat telak dan mempermalukan wahabi.


Apa itu Wahbiyyah (الوهبية) ? -perhatikan tulisannya!~

Wahbi_yyah, pengasasnya bernama Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi (عبد الله بن وهب الراسبي), wafat tahun 38 Hijriyah atau 658 Masehi. Wahbiyyah termasuk daripada kelompok Khawarij.

Diantara pengikutnya bernama Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum atau Ibnu Rustum. Jadi, Ibnu Rustum bukan pendiri Wahha_biyyah (muncul abad 12 Hijriyah), tetapi pengikut Wah_biyyah (muncul abad 2 Hijriyah)..

Didalam kitab Tarikh Ibu Khaldun (w 808 H) (4/247) disebutkan :

وكان يزيد قد أذلّ الخوارج ومهّد البلاد فكانت ساكنة أيام روح، ورغب في موادعةعبد الوهاب بن رستم وكان من الوهبيّةفوادعه،

Perhatikan kalimat diatas, sangat jelas disebutkan bahwa Abdul Wahab bin Rustum merupakan bagian daripada Al-Wahbiyyah (الوهبيّة) bukan Wahhabiyyah (Wahhabi). Pada halaman lain (6/543) :

وكانوا قديما على رأي الخوارج، وبقي بها إلى الآن فريقانمنهم الوهبيةوهم بالناحية الغربيّة،

“Mereka tegak atas pandangan khawarij, dan tetap dengan pandangan khawarijnya sampai sekarang ada dua kelompok, diantaranya Al-Wahbiyyah …. ”

Baca Juga: Pantaskah Wahabi Disebut Sebagai Ahlussunnah wal Jamaah?

Wahabi Melakukan Distorsi (Kebohongan)

Sumber kesalahan wahhabi dan yang digunakan oleh ustadz-ustadz Wahhabi adalah kitab berjudul Tashhih Khatha’ Tarikhi Haul al-Wahhabiyyah/ تصحيح خطأ تاريخي حول الوهابية karya Muhammad bin Sa’ad al-Syuwai’ir /محمد بن سعد الشويعر.

Kitab ini memuat kebohongan atau DISTORSI yang menyamakan istilah “Wahbiyyah” dan “Wahhabiyyah”, kemudian nisbatkan kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum ( عبد الوهاب بن عبدالرحمن بن رستم).

Di antara yang dijadikan rujukan olehnya adalah kitab:

*Al-Mi’yaar al-Mu’rib wa al-Jaami’ al-Mughrib ‘an Fataawaa Ifriiqiyyah wa al-Andalus wa al-Maghrib karya Ahmad bin Yahya al-Wansyarisi /المعيار المعرب والجامع المغرب عن فتاوى علماء إفريقية والأندلس والمغرب لأحمد بن يحيى الونشريسي.

Didalam kitab ini memuat Fatwa Al-Lakhmi yang dimuat dalam kitab Wahhabi milikAl-Syuwai’irdiatas. Dan perhatikan teks Fatwa Al-Lakhmi :

وسئل اللخمي عن قوم من الوهبيةسكنوا بين أظهر أهل السنة زمانا وأظهروا الآن مذهبهم وبنوا مسجدا ويجتمعون فيه ويظهرون مذهبهم في بلد فيه مسجد مبني لأهل السنة زمانا ، وأظهروا أنه مذهبهم وبنوا مسجدا يجتمعون فيه ويأتي الغرباء من كل جهة كالخمسين والستين ، ويقيمون عندهم ، ويعملون لهم بالضيافات ، وينفردون بالأعياد بوضع قريب من أهل السنة . فهل لمن بسط الله يده في الأرض الإنكار عليهم ، وضربهم وسجنهم حتى يتوبوا من ذلك ؟

Ternyata dalam fatwa Al-Lakhmi yang disebut adalah Wahbiyyah (bukan Wahhabiyyah). Perhatikan teksnya “وسئل اللخمي عن قوم من الوهبية /Al-Lakhmi ditanya tentang sebuah kaum daripada Wahbiyyah”.

Baca Juga: Kritik Terhadap Buku Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah Karya Yazid Jawas

*.Al-Firaq Fii Syimal Afriqiya, yang ditulis oleh Al-Faradbil (1364 H atau 1945 M) /الفرق الإسلامية في الشمال الإفريقي للمستشرق ألفرد بل. 

Perhatikan teksnya:

وقد سموا أيضا الوهبيين نسبة إلى عبد الله بن وهب الراسبي ، زعيم الخوارج

“Dan sungguh mereka dinamakanWahbiyyin (الوهبيين) karena dinisbahkan kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi, yang di tuduh sebagai Khawarij” (Hal. 145).

Ternyata dalam buku Al-Faradbil juga tertulis Wahbiyyin (pengikut Wahbiyyah), bukan Wahhabiyyin (pengikut Wahhabiyyah).

Dan jelas pula bahwa istilah Wahbiyyah atau Wahbiyyin bukan nisbah kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum. Tetapi Wahbiyyah itu nisbah kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi. Dalam kitab yang dijadikan rujukan itu, tidak ditemukan kata Wahhabiyyah (الوهابية). Sebaliknya, seluruhnya menggunakan kata Wahbiyyah (الوهبية).

Sehingga jelas, Dr. Muhammad bin Sa’ad Asy-Syuwai’ir (ulama Wahabi) telah melakukan distori (tahrif). Kebiasaan tahrif (melakukan pendistorsian) memang sudah menjadi tradisi Wahhabi.

Kitab-kitab firqah Wahbiyyah (pengasasnya Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi) sampai saat ini masih ada, mereka disebut pula sebagai Ibadhiyyah.. Pendiri wahhabiyah adalah muhamad bin abdul Wahab. Dan Ibnu rustum adalah pengikut wahbiyah. Jelas sangat beda. Wallahu A’lam