Tuesday 16 May 2017

Islam Arab badui Islam Melayu Nusantara.

Islam Arab badui Islam Melayu Nusantara.

Islam Arab badui atau sekarang dinamakan Islam Arab Saudi banyak menimbul bencana pada umat Islam di negara Timor Tengah. Ramai orang Islam terkorban dek perbuatan golongan ini.

Golongan ini dinamakan Wahabi diasaskan oleh saorang arab badui yang bernama Muhammad ibn Abdul Wahab.

Melayu Bodoh menyangjung  orang ini kerana dibodohi dengan slogan
Kembali pada alquran dan sunnah.

Agama Arab Badui Islam Luaran

"Orang-orang Arab Badwi itu berkata: 'Kami telah beriman'. Katakanlah (kepada mereka): 'Kamu belum beriman', tetapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu, dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikitpun (pahala) amalanmu; sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.49:14)

Agama Arab Badui dalam Sejarah

Dalam zaman nabi saw. saorang arab badui telah berkelakuan biadap dengan menuduh nabi saw  tidak berlaku adil dalam perkara pembagian harta rampasan perang.

Dalam zaman kita ini ada orang yang berlakuan begini. Tidak hormat terhadap permimpin yang dipilih.

Dimasa pemerintah Khalifah Abu Bakar ramai dari puak arab badui telah menjadi murtat.

Mereka telah berontak terhadap kepermimpinan Saidina Ali dimasa Khalifah Ali.

Dimasa kerajaan Turki mereka juga memainkan peranan menjatuhkan berkat hasutan British yang melaga2 antara bangsa Turki dan Arab dipimpin oleh dua Muhammad-
Muhammad ibn Saud dan Muhammad ibn Abdul Wahab.

Arab badui dalam alquran dan hadis.

Allah memberitahukan bahwa di antara orang-orang Arab Badui itu terdapat orang-orang kafir, orang-orang munafik, dan orang-orang yang beriman.

Tetapi kekufuran dan kemunafikan yang ada pada mereka jauh lebih banyak daripada yang lainnya serta lebih dominan. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa sudah sepantasnya mereka tidak mengetahui hukum-hukum yang telah diturunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya.

Sebagaimana halnya Al-A'masy telah meriwayatkan dari Ibrahim bahwa seorang Arab Badui ikut duduk dalam majelis Zaid ibnu Sauhan yang saat itu Zaid sedang berbincang-bincang dengan teman-temannya. Tangan Zaid telah terpotong dalam Perang Nahawun. Maka orang Arab Badui itu berkata,

"Demi Allah, sesungguhnya pembicaraanmu benar-benar memikat hatiku, tetapi tanganmu itu benar-benar mencurigakanku."

Zaid bertanya, "Apakah yang mencurigakanmu tentang tanganku ini, sesungguhnya ini adalah tangan kiri?"

Orang Arab Badui itu berkata, "Demi Allah, saya tidak mengetahui, apakah mereka memotong yang kanan ataukah yang kiri"  (maksudnya Zaid terpotong tangannya karena mencuri).

Maka Zaid ibnu Sauhan berkata bahwa Maha Benar Allah Yang telah berfirman: 

Orang-orang Arab Badui itu lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. (At-Taubah: 97)

Dan ketika ada seorang Arab Badui memberikan suatu hadiah kepada Rasulullah Saw., maka Rasulullah Saw. membalas hadiahnya itu dengan balasan yang berlipat ganda untuk membuatnya puas.

Rasulullah Saw. bersabda:

"لَقَدْ هَمَمْتُ أَلَّا أَقْبَلَ هَدِيَّةً إِلَّا مِنْ قُرشي، أَوْ ثَقَفي أَوْ أَنْصَارِيٍّ، أَوْ دَوْسِيّ"

Sesungguhnya aku berniat untuk tidak menerima suatu hadiah pun kecuali dari orang Quraisy, atau orang Saqafi atau orang Ansar atau orang Dausi.

Dikatakan demikian karena mereka tinggal di kota-kota, yaitu Mekah, Taif, Madinah, dan Yaman. Mereka pun mempunyai akhlak yang jauh lebih lembut ketimbang orang-orang pedalaman, karena orang-orang pedalaman terkenal dengan kekasarannya.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Mahdi, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Abu Musa, dari Wahb ibnu Munabbih, dari Ibnu Abbas, dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda: 

Barang siapa yang tinggal di daerah pedalaman, maka akan menjadi kasar; dan barang siapa yang mengejar binatang buruan, maka akan menjadi lalai; dan barang siapa yang suka mendatangi sultan (penguasa), maka akan terfitnah.

Imam Abu Daud, Imam Turmuzi, dan Imam Nasai meriwayatkannya melalui berbagai jalur dari Sufyan As-Sauri dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan atau garib. kami tidak mengenalnya melainkan melalui hadis As-Sauri.

Mengingat sifat keras dan kasar kebanyakan terjadi di kalangan Penduduk pedalaman, maka Allah tidak pernah mengutus seorang rasul pun dari kalangan mereka, dan sesungguhnya kerasulan itu hanya terjadi di kalangan penduduk kota, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:

{وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلا رِجَالا نُوحِي إِلَيْهِمْ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى}

Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk kota. (Yusuf: 109)

Aku hairan dengan sikap bangsa aku yang memandang rendah terhadap bangsanya sendiri tetapi memuji Arab Bodoh lagi kasar sebagai rujukannya dalam agamanya.

No comments:

Post a Comment