Saturday 30 April 2016

Perbesar Persamaan, Perkecil Perbedaan

Perbesar Persamaan, Perkecil Perbedaan

Oleh: Abdullah Soleh Hadrami

SEDIH, prihatin dan sekaligus lucu bercampur menjadi satu.

Betapa sering kita saksikan sebuah kelompok pengajian yang mengklaim bahwa hanya kelompok merekalah yang paling benar dengan membawakan dalil-dalil, hujjah, argumentasi dan semua bahan yang diperlukan.

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib radhiyAllahu anhu mengatakan tentang kaum khawarij yang membawa dalil dari Al-Quran:

“كلمة حق اريد بها الباطل”

Artinya; “Kata-kata yang benar tapi tujuannya adalah batil”.

Sesungguhnya banyak kaum Muslimin yang seperti itu. Membawakan dalil, hujjah dan argumentasi tapi tujuannya hanyalah untuk menguatkan kesesatannya dan membela kelompoknya serta penerapannya tidak benar.

Sesama Muslim seharusnya kita rukun dan damai, karena antara perbedaan dan persamaan diantara kelompok Islam itu lebih banyak samanya daripada bedanya.

Berikut ini permasalahan prinsip yang kita semua sama di dalamnya:

Tuhannya sama, Allah Subhanahu Wata’ala.

Nabinya sama, Muhammad ShAllahu ‘alaihi Wassallam.

Kiblatnya sama, Ka’bah.

Kitabnya sama, Al-Quran.

Rukun Islamnya sama, Lima.

Rukun imannya sama, Enam.

Sahabat Nabinya sama, Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali.

Imam madzhab-nya sama, Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal.

Kitab haditsnya sama, Bukhari, Muslim, dll.

Dan persamaan-persamaan lainnya..

Perbedaan yang ada itu kebanyakan bukan dalam hal yang prinsip, tapi sayang kadang di paksakan untuk menjadi seakan hal itu adalah permasalahan yang prinsip.

Pengalaman masa lalu, buku-buku yang dibaca, dan guru-guru yang mengajari, kesemuanya itu akan berpengaruh dalam pemahaman keagamaan seseorang.

Anda sangat dianjurkan banyak membaca, namun jangan sampai ditinggalkan membaca Al-Quran sebagai penyeimbang agar Anda tetap memiliki pegangan yang kuat dan tidak terjerumus pada pemikiran-pemikiran yang keliru.

Saudara-saudaraku yang saya cintai karena Allah, oleh karena itu, apabila terjadi perbedaan pendapat, ketimbang harus emosional, alangkah baiknya jika pikiran masing-masing pihak dikomunikasikan dengan baik, lalu didiskusikan layaknya orang dewasa yang memiliki basis moral akhlakul karimah dan intelektual Islami dengan mengedepankan keluhuran.

Semoga kita semua masuk surga.*

Rep: Admin Hidcom

Editor: Cholis Akbar

No comments:

Post a Comment